Senin, 30 November 2015

RISET PASAR -2

PROSES RISET PASAR
Dalam merencanakan proyek riset (pasar maupun lainnya), yang penting ialah memikirkan langkah-langkah yang akan kita lakukan. Kita menginginkan tercapainya tujuan-tujuan riset dengan baik. Secara keseluruhan langkah-langkah itu disebut desain riset.
Langkah-langkah bukan merupakan urutan tindakan yang terlepas satu sama lain. Justru sebaliknya, merupakan proses yang terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berhubungan erat, malahan sering “ovelapping” satu dengan lainnya. Mereka berjalan begitu erat satu sama lainnya, sehingga langkah yang satu sedikit banyak tergantung dari berikutnya: yang pertama perlu direncanakan dengan memperhatikan yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Umpamanya, dalam merancang daftar pertanyaan (kuessioner), kita bukan hanya perlu memperhatikan formulasi tujuan dan informasi yang diperlukan untuk “memecahkan” persoalan riset, melainkan pula prosedur-prosedur tabulasi yang akan terkumpul, dan lain-lain.
Namun, walaupun berhubungan erat, langkah-langkah dalam proses riset itu terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berbeda nyata satu sama lainnya. Dalam fase perencanaan,  masing-masing aktivitas,  tersebut perlu dipikirkan masak-masak dan secara rinci. Hanya dengan begitu tak sedikit unntuk kepentingan riset akan menghasilkan informasi yang kita kehendaki.

Ada 2 jenis riset pasar yang utama, yaitu :
1. Riset konsumen (consumer market research), Riset ini utamanya ditujukan kepada para konsumen yang membeli produk/jasa untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Umumnya, pembelian produk/jasa tersebut melalui pengecer (retailers). Frekuensi dan alasan pembelian juga bisa berbeda-beda,  yang umumnya dilakukan dengan:
a. Survai khusus
Survai khusus, Artinya suatu survai yang dirancang dan diadakan untuk suatu tujuan yang khusus.
Misalnya survai untuk mengetahui :
Reaksi konsumen atas kemasan baru
Opini konsumen bila pada produk perusahaan diberikan tulisan “Buatan Indonesia”

b. Survai regular
Survai regular, artinya Suatu survai yang tidak dirancang khusus untuk satu survai tertentu saja, tetapi merupakan usaha pengumpulan informasi yang bersifat kontinu.
Biasanya sejumlah responden yang sama dipergunakan berulang-ulang. Hal tersebut dilakukan dalam consumer panel. Kadang-kadang panel yang sama digunakan untuk kepentingan berbagai klien untuk menghemat biaya.
Panel terutama berguna untuk melihat kecenderungan konsumsi.
Berbagai teknik dapat digunakan untuk kedua jenis riset konsumen diatas, seperti diskusi kelompok dan sebagainya. Pada umumnya metode riset konsumen jauh lebih maju daripada riset industrial.
Informasi yang akan dicari dalam survai pasar dengan sendirinya tergantung dari alasan untuk mengadakannya.
Survai yang umumnya biasanya  menghasilkan  keterangan-keterangan  sebagai  berikut :
Perbandingan jumlah merk suatu barang yang dibeli :
a. Dalam periode tertentu
b. Dalam daerah pasaran tertentu
c. Menurut kelompok umur, jenis kelamin atau penggolongan demografis yang lain
d. Menurut penggolongan jenis-jenis penyalur
e. Menurut jumlah rata-rata pada tiap kali pembelian
f. Menurut harga jual
g. Berdasarkan frekuensi pembelian

2. Riset Industri (industrial market research)
Riset Industrial Berbeda dengan riset konsumen yang memiliki sasaran konsumen perorangan, sasaran riset industrial adalah perusahaan-perusahaan industri dan perdagangan. Dengan demikian yang menjadi sasaran riset industrial adalah perusahaan.
Dibandingkan dengan riset konsumen, jumlah pembeli dalam pasar industrial relatif kecil. Motivasi pembelian yang menonjol adalah motif pembelian yang sifatnya rasional. Peran dari tiap-tiap pembeli di pasar sering tidak sama karena biasanya dalam barang-barang industri tertentu terdapat perusahaan yang mendominasi pasaran.
Survai reguler,  boleh dikatakan jarang terjadi pada riset industrial.
Secara umum riset industrial berusaha memperoleh gambaran atas :
1. Luas / volume pasar
2. Cakupan pemasaran berdasar atas :
Pemakai
Pengguna
Lokasi / daerah pemasaran
3. Pangsa pasar (Market Share)
dari perusahaan sendiri
dari pihak pesaing
4. Metode penjualan (termasuk pelayanan purna jual)
5. Harga jual dan pemberian potongan
6. Sistem penyaluran
7. Pejabat yang mengambil keputusan pembelian
8. Evaluasi masa depan pasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar