Jumat, 04 Desember 2015

METODE PENYELIDIKAN KLINIS

     Pada awal mulanya, metode penyelidikan klinis atau biasa disebut dengan metode klinis (clinical method) hanya digunakan oleh para ahli psikologi klinis atau psikiater. Dalam  metode ini terdapat prosedur diagnosis dan penggolongan penyakit kelainan jiwa serta cara-cara memberi perlakuan (psychological treatment) terhadap kelainan jiwa tersebut.

     Jean Piaget adalah yang mula-mula memanfaatkan metode klinis untuk kepentingan pendidikan. Piaget telah sering enggunakan metode ini untuk mengumpulkan data dengan cara yang unik yakni interaksi semu alamiah (quasi-natural) antara peneliti dengan anak yang diteliti (Reber, 1988). Dalam pelaksanaannya, peneliti menyediakan benda-benda dan memberikan tugas serta pertanyaan-pertanyaan tertentu yang boleh diselesaikan oleh anak secara bebas menurut persepsi dan kehendaknya. Kemudian, setelah data dari hasil penyelidikan pertama diangkat dan diberi perlakuan khusus (misalnya dianalisis sekilas), peneliti mengajukan lagi pertanyaan atau tugas tambahan untuk mendukung data yang telah terhimpun sebelumnya.
  Sebelumnya perlu dicatat bahwa metode klinis pada umumnya hanya diberlakukan untuk menyelidiki anak atau siswa yang mengalami penyimpangan psikologis tak terkecuali penyimpangan perilaku. Oleh karenanya, penggunaan sarana dan cara yang dikaitkan dengan metode tersebut harus memperhatikan batas-batas kesanggupan siswa. Sama halnya dengan eksperimen yang dilakukan di laboratorium, metode klinis juga mementingkan intensitas dan ketelitian yang sungguh-sungguh.
   Sasaran yang akan dicapai oleh penelitian dengan menggunakan metode klisnis adalah untuk memastikan sebab-sebab munculnya ketidaknormalan perilaku seorang siswa atau sekelompok kecil siswa. Berdasarkan kepastian faktor penyebab itu penelitian berupaya memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengatasi penyimpangan tersebut.

1 komentar: