Jumat, 04 Desember 2015

METODE STUDI KASUS

     Studi kasus (case study) ialah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh gabaran yang rinci engenai aspek-aspek psikologis seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu. Metode ini, selain dipakai oleh para peneliti psikologi pendidikan, juga sering dipakai oleh peneliti ilmu-ilmu sosial lainnya karena lebih memungkinkan peneliti melakukan investigasi dan penafsiran yang lebih luas dan mendalam.

       Instrumen atau alat pengumpul data (APD) yang digunakan dalam studi kasus bias bermacam-macam terutama yang dpat mengungkapkan variabel yang sukar ditentukan dalam satuan jumlah tertentu (Tardif, 1987). Kesimpulan-kesimpulan yang diambil dalam studi kasus biasanya sering diikuti dengan investigasi dan survey lain berskala besar karena biasanya sulit dijadikan tolok ukur yang berlaku umum (digeneralisasikan). Subyek yang diteliti pada studi kasus relative sama dengan metode klinis yaitu hanya terdiri dari seorang individu atau sekelompok kecil individu.
Fenomena dan peristiwa yang diselidiki dengan metode ini lazimnya terus-menerus diikuti perkembangannya selama kurun waktu tertentu, bahkan seorang peneliti psikologi pendidikan terkadang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menghimpun bahan-bahan berupa data dan informasi yang akurat, yang tepat dan cermat, mengenai seorang individu atau sekelompok kecil individu. Studi kasus akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi bila digunakan untuk menyelidiki fenomena genetika (karakteristik keturunan) yang dihubungkan dengan aktivitas pendidikan. Dalam hal ini, biasanya penelitian dimulai sejak seorang anak berusia muda (contoh: balita) hingga berusia tertentu (remaja misalnya) untuk mendapatkan pengertian yang tepat mengenai aspek-aspek perkembangan yang perlu diperhatikan demi kepentingan praktik kependidikan untuk anak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar