sumber: www. |
Salah seorang tokoh
psikologi humanistik adalah Carl Rogers, seorang ahli psikoterapi. la mempunyai
pandangan bahwa siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan
belajar bebas. Tidak itu saja, siswa juga diharapkan dapat membebaskan dirinya
hingga ia dapat mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas
keputusan-keputusan yang ia ambil atau pilih.
Dalam belajar
demikian, anak tidak dketak menjadi oran lain melainkan dibiarkan dan dipupuk
untuk menjadi dirinya sendiri. la tidak direkayasa agar terikat kepada orang
lain, bergantung kepada pihak lain dan memenuhi harapan orang lain. la
dibiarkan agar tetap bisa menjadi arsitek buat dirinya sendiri.
Rogers mengemukakan prinsip-prinsip
belajar humanistik sebagai berikut :
a.
Hasrat
untuk belajar
Hasrat untuk belajar merupakan suatu hal yang
bersifat alamiah bagi manusia. Ini disebabkan adanya hasrat ingin tahu manusia
yang terus menerus terhadap dunia dengan segala isinya. Hasrat ingin tahu yang
demikian terhadap dunia sekelilingnya, menjadikan penyebab seseorang senantiasa
berusaha mencari jawabannya. Dalam proses mencari jawaban inilah, seseorang
mengalami aktivitas-aktivitas belajar.
b.
Belajar
bermakna.
Dalam pandangan
psikologi humanistik makna sangat penting dalam belajar. Seorang beraktivitas
atau tidak senantiasa akan menimbang-nimbang apakah aktivitas tersebut
menipunyai makna buat dirinya. Sebab, sesuatu yang tak bermakna bagi dirinya,
tentu tidak akan ia lakukan.
c.
Belajar
tanpa hukuman.
Hukuman memang
dapat saja membuat seseorang untuk belajar. Tetapi, hasil belajar demikian
tidak akan bertahan lama. la melakukan aktivitas sekedar menghindari ancaman
hukuman. Pada hal, manakala hukuman tak ada, aktivitaspun tidak akan dilakukan.
Oleh karena itu, agar anak belajar justru harus dibebaskan dari ancaman
hukuman.
Belajar yang
terbebas dari ancaman hukuman demikian im menjadikan penyebab anak bebas
melakukan apa saja, mencoba-coba sesuatu yang bermanfaat buat dirinya.
mengadakan eksperimentasi-eksperimentasi hingga anak dapat menemukan sendiri mengenai
sesuatu yang baru. Kreativitas anak dalam belajar yang bebas dari ancaman
hukuman dengan sendirinya juga akan meningkat.
d.
Belajar
dengan inisiatif sendiri.
Belajar dengan inisiatif sendiri pada
diri pembelajar sebenamya menyiratkan betapa tingginya motivasi internal yang
dipunyai. Pembelajar yang banyak berinisiatif tatkala belajar, senantiasa
mencari cara-cara hingga dia berhasil dalam belajarnya. Inisialif yang lahir
dari diri sendiri im juga menunjukkan rendalmya dependensi pembelajar terhadap
orang lain. la akan bebas melakukan apa saja dalam belajarnya. dan tidak
terikat oleh rekayasa-rekayasa yang berasal dari lingkungannya. Pada diri
pembelajar yang kaya inisiatif, terdapat kemampuan untuk mengarahkan dirinya
sendiri, menentukan pilihannya sendiri serta berusaha menimbang-nimbang sendiri
mana hal yang baik bagi dirinya. la akan berusaha dengan totalitas pribadinya
untuk mencapai sesuatu yang ia cita-citakan.
e.
Belajar
dan perubahan.
Dunia terus
berubah, dan siapapun di dunia ini tak ada yang dapat menangkal perobahan. Oleh
karena itu, pembelajar haruslah dapat belajar dalam segala kondisi dan situasi
yang serba berubah. Kalau tidak, ia akan terlindas oleh perubahan.
Dengan demikian,
belajar yang sekedar mengingat fakta, menghafal sesuatu, dipandang tidak cukup.
Orang harus dapat menyesuaikan dalam sebuah dunia yang senantiasa berubah.
Dalam bukunya freedom
to learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistik yang
penting, di antaranya adalah :
- Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.
- Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter di rasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri.
- Belajar yang menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
- Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebilh mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman- ancaman dari luar itu semakin kecil
- Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar
- Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
- Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung-jawab terhadap proses belajar itu.
- Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan basil yang mendalam dan lestari.
- Kepercayaan tehadap diri sendiri, kemerdekaan. kreativitas lebih mudah dicapai terutama siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain merupakan cara kedua yang penting.
- Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar. suatu keterbukaan yang terus-menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirinya sendiri mengenai proses perubahan itu.
Adapun hukum-hukum belajar menurut
psikologi adalah sebagai berikut :
a.
Hukum kesamaan
(law of similarity). Menurut hukum ini, sesuatu yang sama cenderung
membentuk satu kesatuan. Perhatikan gambar berikut ini:
$ Y @ h
$ Y @ h
$ Y @ h
b.
Hukum penuh
makna (law of pragnanz). Menurut hukum ini, pengamatan terhadap sesuatu
objek cenderung dikaitkan dengan makna objek tersebut bagi seseorang. Makna
objek tersebut bagi seseorang, bisa berupa bentuknya, ukurannya, warnanya dan
sebagainya.
c.
Hukum
kedekatan ( law of proximity ). Menurut hukum ini, sesuatu yang
berdekatan cenderung membentuk satu kesatuan, periksa gambar berikut ini
|| || || ||
|| || || ||
ab cd ef gh
d. Hukum
ketutupan (law of closure ). Menurut hukum ini, hal-hal yang tertutup
membentuk suatu kesatuan. Perhatikan gambar berikut
ù é ù é ù é
½ ½ ½ ½ ½ ½
û ë û ë û ë
a b
c d e f
e. Hukum-hukum
kontinyutas ( law of goof continuation )
Menurut hukum ini, hal-hal yang
merupakan kontinyuitas membentuk suatu kesatuan.
Menurut psikologi gestalt, wawasan atau
yang lazim disebut sebagai insight dipandang sebagai inti belajar. Oleh karena
itu, dalam belajar yang mestinya ditanamkan adalah pengertian siswa mengenai
sesuatu yang harus dipelajari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar