Selasa, 08 Desember 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL


Menurut Suririnah, Ibu hamil selama dalam masa kehamilannya mengalami perubahan baik dari segi fisik maupun psikologisnya maupun kondisi lingkungan sosialnya. Selama masa kehamilannya seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan secara fisik mulai dari perut yang terus membesar, kaki yang membengkak, susah bernapas, sering buang air kecil (Maharani, 2008). 
Perubahan kondisi psikologis ibu hamil yang fluktuatif terjadi  akibat perubahan sistem hormonal pada ibu hamil. Perubahan kondisi lingkungan sosialnya lebih berkaitan dengan perannya sebagai seorang calon ibu, dimana wanita hamil dituntut untuk lebih matang daripada sebelum hamil (Hasibuan dan Simatupang, 1999).

Dukungan sosial merupakan suatu bentuk bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara materi maupun non-materi yang diberikan oleh keluarga, teman, maupun orang lain untuk meringankan beban hidup seseorang. Pada ibu hamil dukungan sosial terutama dari orang terdekat yaitu suami sangat diperlukan, karena hal tersebut akan membuat ibu hamil menjadi lebih tenang dan memngurangi kecemasan selama mengandung.
 Menurut Ramli (2003), dalam penelitiannya menarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang nyata dukungan sosial terhadap kecemasan ibu hamil pada trimester I. Data penelitian yang diperoleh menunjukkan sumbangsih dukungan sosial sebesar 72,27% dengan rincian 59,22% dukungan penghargaan, 8,97% dukungan informatif dan 4,09% dukungan emosional dan sisanya 27, 73% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dukungan sosial yang diterima oleh individu dapat menimbulkan rasa tenang, diperhatikan, rasa percaya diri dan kompeten. Adanya dukungan sosial membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari kelompok.
Gangguan kecemasan dapat berakibat buruk terhadap kesehatan ibu hamil dan janinnya. Seorang ibu hamil yang mengalami kecemasan yang kronis, dapat berpengaruh langsung pada kesehatan bayi. Resiko yang kemungkinan terjadi pada wanita hamil yang menderita gangguan kecemasan adalah bayi lahir prematur yang menyebabkan berat badan si bayi rendah, bayi beresiko mengalami autism, keguguran, terlahir cacat dan mengalami kelainan tulang belakang, terganggunya kesehatan ibu (Revina, 2014).
Disimpulkan bahwa semakin besar dukungan sosial yang diberkan kepada ibu hamil, diharapkan dapat mengurangi kecemasan yang dialami oleh ibu hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar