Jumat, 21 Agustus 2015

KECEMASAN DAN INTROVERT

       Kecemasan pada dasarnya adalah suatu alat alami yang memberi peringatan untuk diri seseorang dalam menghadapi suatu ancaman yang datang pada dirinya. Pada dasarnya setiap orang normal bila mengalami kecemasan, tetapi bila kecemasan ini sudah mengganggu kehidupan seseorang maka kecemasan dapat menjadi gangguan dan ancaman. Dampak dari gangguan kecemasan dapat juga berakibat pada gangguan secara fisik. Hal tersebut terjadi karena pada saat kita mengalami kecemasan banyak hormon dan zat kimia tubuh yang dikeluarkan yang dapat mengganggu fungsi metabolisme tubuh, dan bila metabolisme tubuh terganggu kesehatan fisik juga dapat terganggu.
       Gangguan kecemasan pada banyak kasus lebih cenderung dialami oleh orang yang bersifat intro-vet. Introvet merupakan sifat kepribadian seseorang yang cenderung lebih fokus kepada keadaan dirinya dari pada ke lingkungannya. Ciri-ciri seseorang dengan kepribadian introvet diantaranya adalah lebih suka menyendiri, tidak mudah bergaul, tertutup, serta tidak mudah mengungkapkan perasaannya. Kecemasan pada dasarnya berkaitan dengan stres yang dialami oleh individu, dan individu dengan sistem coping yang baik akan dapat mengatasi stres yang dialaminya dan cenderung mampu mengatasi kecemasan yang dialaminya. Pada individu introvert kecemasan akan lebih sulit untuk diatasi karena ada kecenderungan menutup diri dan kurang dapat mengungkapkan permasalahannya. 
       Permasalahan yang sering dipendam dan tidak langsung diselesaikan dapat menumpuk di alam bawah sadar kita, dan dapat menimbulkan masalah bila suatu saat hal tersebut terpicu untuk dikeluarkan langsung secara bersama-sama (keluar dalam bentuk luapan emosi berlebih). Selain itu permasalahan yang sering dipendam dapat membuat pikiran kita selalu berpikiran negatif yang pada akhirnya menghambat perkembangan kemampuan yang kita miliki, karena permasalahan yang tak terselesaikan dapat menimbulkan resistensi psikologis. Resistensi psikologis yang muncul tersebut dapat berupa ketakutan, pesimistis, ataupun kecemasan.
       Bagi orang dengan kepribadian ekstrovert mungkin akan lebih mudah dalam menyelesaikan se-tiap permasalahan yang dihadapinya, tetapi bagi orang introvert hal tersebut mungkin menjadi sesuatu yang sulit. Tetapi hal tersebut bergantung juga dengan pola asuh dan bagaimana lingkungan memberikan pengaruh kepada seseorang, karena tidak semua orang introvert "terjebak" dalam dirinya sendiri. 
       Mengatasi kecemasan pada dasarnya adalah menyelesaikan sumber yang menjadi masalah sehingga kecemasan akan hilang. Bagi individu yang kurang baik dalam mengatasi masalahnya dan sering menyimpannya dalam alam bawah sadarnya, aka lebih baik bila emosi-emosi terpendam tersebut disalurkan sedikit demi sedikit agar beban pikirannya berkurang. Lalu bagaimana caranya? ada beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan bagi orang yang kurang mampu menyalurkan emosinya antara lain:
1)  Berbicara dengan diri sendiri, kadang kala saat kita sendiri dan menemukan diri kita di cermin, terkadang kita menemukan sesosok teman yang dapat dipercaya. Ya, diri kita adalah orang yang dapat kita percayai bila kita tidak dapat mempercayai orang lain untuk kita berkeluh kesah tentang masalah kita. Dengan mengungkapkan permasalahan kita pada diri sendiri, maka emosi-emosi yang sedang kita hadapi akan tersalurkan dengan sendirinya, dan kita akan lebih merasa lega setelahnya.

2)  Menulis adalah cara berikutnya yang dapat dilakukan bagi orang-orang yang suka mengungkap-kan perasaannya dalam bentuk tulisan. Menuliskan berbagai permasalahan kita dalam bentuk tulisan akan menyalurkan energi negatif dalam diri kita sehingga kita akan lebih tenang.

3)  Berteriak adalah salah satu cara yang dapat dicoba dan dilakukan bila kita sedang menghadapi suatu masalah, karena banyak orang melakukan hal tersebut dan kebanyakan dari mereka merasa lebih baik saat melakukannya.