Selasa, 22 Desember 2015

TEORI BELAJAR MENURUT COMB

Comb dan kawan-kawan menyatakan apabila kita ingin memahami perilaku orang kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu. Apabila kita ingin mengubah perilaku seseorang, kita harus berusaha mengubah keyakinan atau pandangan orang itu, perilaku dalamlah yang membedakan seseorang dari yang lain. Comb dan kawan-kawan selanjutnya mengatakan bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya. Apabila seorang guru mengeluh bahwa siswanya tidak mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu, ini sesungguhnya berarti, bahwa siswa itu tidak mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh guru itu. Apabila guru itu memberikan aktivitas yang lain, mungkin sekali siswa akan memberikan reaksi yang positif. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada leaming, yaitu:
  1. Pemerolehan informasi baru,
  2. Personalisasi informasi, ini pada individu.

TEORI BELAJAR MENURUT CARL ROGER

sumber: www.istanbulpdr.com
Salah seorang tokoh psikologi humanistik adalah Carl Rogers, seorang ahli psikoterapi. la mempunyai pandangan bahwa siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas. Tidak itu saja, siswa juga diharapkan dapat membebaskan dirinya hingga ia dapat mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang ia ambil atau pilih.
Dalam belajar demikian, anak tidak dketak menjadi oran lain melainkan dibiarkan dan dipupuk untuk menjadi dirinya sendiri. la tidak direkayasa agar terikat kepada orang lain, bergantung kepada pihak lain dan memenuhi harapan orang lain. la dibiarkan agar tetap bisa menjadi arsitek buat dirinya sendiri.

Senin, 21 Desember 2015

TEORI BELAJAR MENURUT MASLOW


sumber: www.sofia.edu
Teori didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada dua hal :
(1) Suatu usaha yang positif untuk berkembang
(2) Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu, (maslow, 1968)
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya. Tetapi mendorong untuk maju ke arah keutuhan, keunikan diri, menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendifi (self).
Maslov membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di tasnya, ialah kebutuhan mendapatkan rasa aman dan seterusnya. Hirarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar tidak mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi.

Minggu, 20 Desember 2015

TEORI BELAJAR MENURUT SKINNER-6

Kelebihan dan Kekurangan Teori Skinner
1. Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.

Sabtu, 19 Desember 2015

TEORI BELAJAR MENURUT SKINNER-5

Aplikasi Teori Skinner Terhadap Pembelajaran

  1. Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.
  2. Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat.
  3. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
  4. Materi pelajaran digunakan sistem modul.
  5. Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.
  6. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.
  7. Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.
  8. Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar tidak menghukum.

TEORI BELAJAR MENURUT SKINNER-4

Bentuk Teori Skinner
     B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan (drill) dan latihan (exercise).
Manajemen kelas menurut Skinner adalah berupa usaha untuk memodifikasi perilaku (behavior modification) antara lain dengan penguatan (reinforcement) yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan pada perilaku yang tidak tepat.
     Operant Concitioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.

Jumat, 18 Desember 2015

TEORI BELAJAR MENURUT SKINNER-3

sumber: en.wikipedia.org



Prinsip-prinsip pengkondisian dan belajar skinner
Ada dua prinsip dasar dari pengkondisian, yaitu pengkondisian klasikal dan pengkondisian operant/instrumetal.

1. Pengkondisian klasikal (classical conditioning)
Prinsip ini pertama kali diusulkan oleh Ivan Pavlov yang pada dasarnya mengatakan bahwa sebuah stimulus yang memunculkan sebuah respon dipasangkan dengan stimulus lain yang pada saatnya nanti menghasilkan respon yang sama. Dengan kata lain, kita dapat menyebut bahwa operasi dan respon kedua dikondisikan untuk terjadi. Mari kita ambil contoh dengan mengobservasi anjing. Ketika ditampilkan sepotong daging, anjing mulai mengeluarkan air liur. Sekarang kita coba bunyikan bel sesaat kita tampilkan daging. Pada awalnya, anjing mengeluarkan air liur hanya saat daging ditampilkan. Namun setelah beberapa kali penampilan, anjing tersebut akan mengeluarkan air liur saat bel dibunyikan (sebelum daging ditampilkan). Agen penguat di sini adalah daging yang berfungsi sebagai penguat positif karena penampilan daging meningkatkan kesempatan respon yang diinginkan untuk muncul.

Kamis, 17 Desember 2015

TEORI BELAJAR MENURUT SKINNER-2

sumber: en.wikipedia.com

Tipe Perilaku
Skinner mengajukan dua klasifikasi dasar dari perilaku: operants dan respondents. Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu untuk menghilangkan stimulus yang mendorong langsung. Contohnya, seekor tikus lari keluar dari labirin, atau seseorang yang keluar dari pintu. Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan, dimana organisme menghasilkan sebuah respondent sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik. Contohnya, seekor anjing yang mengeluarkan air liur ketika melihat dan mencium bau makanan, atau seseorang yang mengedip ketika udara ditiupkan ke matanya

Selasa, 15 Desember 2015

TEORI BELAJAR MENURUT SKINNER-1

sumber: en.wikipedia.org
Burhuss Frederic Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania. Ayahnya adalah seorang pengacara dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang baik. Ia merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya sebagai suatu masa dalam lingkungan yang stabil, di mana belajar sangat dihargai dan disiplin sangat kuat. Skinner mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa inggris pada tahun 1926 dari Presbyterian-founded Humilton College. Setelah wisuda, ia menekuni dunia tulis menulis sebagai profesinya selama dua tahun. Pada tahun 1928, ia melamar masuk program pasca sarjana psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh MA pada tahun 1930 dan Ph.D pada tahun 1931. Pada tahun 1945, dia menjadi kepala departemen psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun kemudian, tahun 1948, dia diundang untuk datang lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas tersebut dia menghabiskan sisa karirnya. Skinner adalah seseorang yang aktif dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan berbagai penelitian, membimbing ratusan calon doktor, dan menulis berbagai buku. Meski tidak sukses sebagai penulis buku fiksi dan puisi, ia menjadi salah satu penulis psikologi terbaik. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Walden II. Pada tanggal 18 Agustus 1980, Skinner meninggal dunia karena penyakit Leukemia.

MACAM-MACAM TES INTELEGENSI

Tes intelegensi Anak
  • WISC-R (Wechsler Intelligence Scale For Children-Revised (6-17th)).
  • WPPSI (Wechsler preschool & primary scale of intelligence(4-6,5th)).
Tes Intelegensi Dewasa
  • WB (Wechsler Belleveu).
  • SBIS (Stanford Binet Intelligence schale (2 th-dewasa).
  • WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale).

TES MMPI-2


Minnesota Multhiphasic Personality Inventory (MMPI) adalah tes psikologik untuk mengidentifikasi psikopatologi seseorang. Karakteristik tes MMPI terdiri dari 566 item yang perlu dijawab ya atau tidak atau tidak terjawab, objektif dan empirik, dan ciri kepribadian yang relatif menetap. MMPI dikembangkan sejak akhir 1930-an oleh Starke R. Hathaway, (psikolog) dan J. Charnley Mc Kinley, MD (psikiater) di Rumah Sakit dari Universitas Minnesota, Mineapolis, USA. Artikel MMPI pertama kali dipublikasikan tahun 1940 disebut Minnesota Personality Schedule (Graham, 2012).

PERSEPSI DAN DAYA BAYANG

Definisi persepsi, menjelaskan persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera yang disebut proses sensori Bimo Walgito (2003).
Persepsi adalah diterimanya rangsang (obyek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti.

Minggu, 13 Desember 2015

TES KUDER

Kuder membuat suatu kriteria jabatan tertentu berdasarkan arah minat yang dimiliki seseorang. Tes memilih kegiatan yang paling disukai dan yang paling tidak disukai. Pengolahan arah minat menurut kuder sebagai berikut:

TES RMIB

Tujuan diberikannya tes RMIB ini adalah untuk mengukur interest seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan.  Kegunaan tes RMIB ini digunakan dalam bidang konseling karier, konseling pekerjaan, penjurusan siswa, perencanaan bahan bacaan siswa. Tes Interest Rothwell-Miller merupakan suatu formulir yang berisikan suatu daftar pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode huruf dari A sampai I, dan dibedakan antara pria dan wanita. Masing-masing kelompok terdiri dari 12 jenis pekerjaan, yang masing-masing mewakili kategori pekerjaan tertentu, dengan alasan bahwa banyak pekerjaan-pekerjaan yang relatif homogen. Adapun ke-12 kategori tersebut

Selasa, 08 Desember 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL


Menurut Suririnah, Ibu hamil selama dalam masa kehamilannya mengalami perubahan baik dari segi fisik maupun psikologisnya maupun kondisi lingkungan sosialnya. Selama masa kehamilannya seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan secara fisik mulai dari perut yang terus membesar, kaki yang membengkak, susah bernapas, sering buang air kecil (Maharani, 2008). 
Perubahan kondisi psikologis ibu hamil yang fluktuatif terjadi  akibat perubahan sistem hormonal pada ibu hamil. Perubahan kondisi lingkungan sosialnya lebih berkaitan dengan perannya sebagai seorang calon ibu, dimana wanita hamil dituntut untuk lebih matang daripada sebelum hamil (Hasibuan dan Simatupang, 1999).

Jumat, 04 Desember 2015

METODE PENYELIDIKAN KLINIS

     Pada awal mulanya, metode penyelidikan klinis atau biasa disebut dengan metode klinis (clinical method) hanya digunakan oleh para ahli psikologi klinis atau psikiater. Dalam  metode ini terdapat prosedur diagnosis dan penggolongan penyakit kelainan jiwa serta cara-cara memberi perlakuan (psychological treatment) terhadap kelainan jiwa tersebut.

METODE STUDI KASUS

     Studi kasus (case study) ialah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh gabaran yang rinci engenai aspek-aspek psikologis seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu. Metode ini, selain dipakai oleh para peneliti psikologi pendidikan, juga sering dipakai oleh peneliti ilmu-ilmu sosial lainnya karena lebih memungkinkan peneliti melakukan investigasi dan penafsiran yang lebih luas dan mendalam.

METODE KUESIONER

Metode kuesioner lazim juga disebut metode surat menyurat (mail survey), karena pelaksanaan penyebaran dan pengembaliannya sering dikirimkan ke dan dari responden melalui jasa pos. Sebelum kuesioner dikirimkan kepada responden yang sesungguhnya, seorang peneliti psikologi pendidikan biasanya melakukan uji coba (try out). Uji coba ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada sejumlah orang tertentu yang memiliki karakteristik sama dengan calon responden yang sesungguhnya. Tujuan dari try out adalah untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner itu cukup jelas dan relevan untuk dijawab, dan untuk memperoleh masukan yang mungkin bermanfaat bagi penyempurnaan kuesioner.

METODE EKSPERIMEN


Pada asasnya, metode eksperimen merupakan serangkaian percobaan yang dilakukan oleh ekeperimenter (peneliti yang bereksperimen) di dalam sebuah laboratorium atau ruangan tertentu lainnya. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian psikologi pendidikan dengan tujun untuk menguji keabsahan dan kecermatan simpulan-simpulan yang ditarik dari hasil temuan penelitian dengan metode lain.
Metode eksperimen bagi para psikolog, termasuk psikolog pendidikan dianggap sebagai metode pilihan dalam arti lebih utama untuk digunakan dalam riset-riset. Alasannya, karena data dan informasi yang dihimpun melalui metode ini lebih bersifat definitif (pasti) dan lebih sainstifik (ilmiah) jika dibandingkan dengan data informasi yang dihimpun melalui penggunaan metode-metode yang lain.

USIA PERKEMBANGAN

Dalam rentang kehidupan manusia, Hurlock (1980) membagi usia perkembangan secara kronologis ke dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Prenatal: konsepsi sampai kelahiran.
  2. Babyhood: kelahiran sampai akhir minggu kedua

Kamis, 03 Desember 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN SOSIAL

Menurut Stanley, faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial adalah:
1) Kebutuhan fisik
Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial. Adapun kebutuhan fisik meliputi sandang, pangan dan papan. Apabila seseorang tidak tercukupi kebutuhan fisiknya maka seseorang tersebut kurang mendapat dukungan sosial.

2) Kebutuhan sosial
Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih dikenal oleh masyarakat daripada orang yang tidak pernah bersosialisasi di masyarakat. Orang yang mempunyai aktualisasi diri yang baik cenderung selalu ingin mendapatkan pengakuan di dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu pengakuan sangat diperlukan untuk memberikan penghargaan.

3) Kebutuhan psikis
Dalam kebutuhan psikis seperti rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Seseorang yang sedang menghadapi masalah baik ringan maupun berat, maka orang tersebut akan cenderung mencari dukungan sosial dari orang-orang sekitar (Azis dan Fatma, 2013).

Rabu, 02 Desember 2015

KLASIFIKASI DUKUNGAN SOSIAL

Klasifikasi Dukungan Sosial menurut Cohen & Syme (1985) ada 4 kategori yaitu :

  1. Dukungan informasi, yaitu suatu bentuk dukungan dengan memberikan penjelasan, informasi tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi individu. Dukungan ini dapat berupa nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap.
  2. Dukungan emosional, yaitu dukungan yang melibatkan empati dari individu seperti mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukkan sikap dapat dipercaya, mau memahami, ekspresi kasih sayang dan perhatian. Dukungan emosional dapat membuat seseorang merasa berharga, nyaman, aman, dan disayangi.

DUKUNGAN SOSIAL

Definisi dukungan sosial menurut Rook adalah  salah satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten. Tersedianya dukungan sosial akan membuat individu merasa dicintai, dihargai dan menjadi bagian dari kelompok (Smet, 1994)."

JENIS-JENIS KECEMASAN

Kecemasan merupakan gangguan yang bersumber dari dalam diri individu sebagai bentuk respon terhadap ancaman terhadap egonya. Menurut Kartono Kartini (2006) membagi kecemasan menjadi dua jenis, yaitu :

Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan dibagi menjadi dua kategori yaitu ringan sebentar dan ringan lama.Kecemasan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan kepribadian seseorang, karena kecemasan ini dapat menjadi suatu tantangan bagi seorang individu untuk mengatasinya. Kecemasan ringan yang muncul sebentar adalah suatu kecemasan yang wajar terjadi pada individu akibat situasi-situasi yang mengancam dan individu tersebut tidak dapat mengatasinya, sehingga timbul kecemasan. Kecemasan ini akan bermanfaat bagi individu untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi situasi-situasi yang sama di kemudian hari. Kecemasan ringan yang lama adalah kecemasan yang dapat diatasi tetapi karena individu tersebut tidak segera mengatasi penyebab munculnya kecemasan, maka kecemasan tersebut akan mengendap lama dalam diri individu.

GEJALA KECEMASAN

Gejala kecemasan  menurut Gunarsa , dkk. ada dalam bermacam-macam bentuk dan kompleksitasnya, namun biasanya cukup mudah dikenali. Seseorang yang mengalami kecemasan cenderung untuk terus menerus merasa khawatir akan keadaan yang buruk yang akan menimpa dirinya atau diri orang lain yang dikenalnya dengan baik. Biasanya seseorang yang mengalami kecemasan cenderung tidak sadar, mudah tersinggung, sering mengeluh, sulit berkonsentrasi dan mudah terganggu tidurnya atau mengalami kesulitan untuk tidur ( Leonard, 2008).

POLA ASUH SINGLE PARENT

1) Pengertian Pola Asuh
Pola asuh merupakan salah cara yang digunakan oleh orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terhadap anak yang merupakan hasil dari kasih sayang yang diikat melalui perkawinan.
Pola asuh adalah cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Strategi, cara dan bentuk pendidikan yang dilakukan orangtua kepada anak-anaknya sudah tentu dilandasi oleh beberapa tujuan dan harapan orangtua. Diharapkan pendidikan yang diberikan orangtua membuat anak mampu bertahan hidup sesuai alam dan lingkungannya dengan cara menumbuhkan potensi-potensi yang berupa kekuatan batin, fikiran dan kekuatan jasmani pada diri setiap anak (Anto, dkk. 1998).

TUGAS PERKEMBANGAN AKHIR MASA KANAK-KANAK (USIA 10-13 TAHUN)

Selain ciri-ciri perkembangan, para ahli psikologi juga membuat sebuah gambaran tentang tugas-tugas perkembangan akhir masa kanak-kanak yang berlangsung mulai dari umur enam tahun sampai individu menjadi matang secara seksual. Masa akhir kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak.  Menurut Hurlock (1996), pada akhir masa kanak-kanak, seorang individu mempunyai tugas-tugas yang harus dilalui dan dikuasai, dan apabila seorang anak mengalami kegagalan dalam menguasainya, dapat mengakibatkan anak tidak dapat diterima dalam kelompoknya.

CIRI-CIRI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)

Perkembangan Fisik
Pada masa ini, perubahan bentuk fisik tidak secepat seperti pada masa bayi dan kanak-kanak. Secara umum perkembangan fisik berjalan sejajar dengan perkembangan mental.

Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif yang terjadi pada usia 6-12 tahun banyak bergantung pada intelegensi, latar belakang budaya, serta faktor sosio ekonomi, tetapi urutan kemajuan dari perkembangan kognitifnya dianggap sama bagi semua anak. Menurut Piaget, pada usia sekolah perkembangan intelektual anak memasuki tahapan operasional konkrit (usia 7-12 tahun) dengan karakteristik:

PERKEMBANGAN KONSEP DIRI PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK

        Pola kepribadian yang pada dasarnya telah diletakkan pada saat bayi mulai terbentuk dalam awal masa kanak-kanak karena orang tua, saudara-saudara kandung dan keluarga lainnya yang merupakan dunia sosial bagi anak-anak. Oleh sebab itu, kondisi perasasaan keluarga terhadap anak-anak dan cara perlakuan yang diberikan kepada anak menjadi faktor penting dalam pembentukan konsep diri, yang merupakan inti dari kepribadian seseorang (Hurlock, 1994). 
        Sejalan dengan berakhirnya periode masa kanak-kanak, anak semakin banyak berhungan dengan lingkungan sosialnya baik dengan teman disekitar rumah maupun yang berasal dari lingkungan sekolah. Dengan semakin luasnya hubungan sosial maka faktor-faktor baru yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya mulai dihadapi oleh seorang anak. Hal tersebut mengakibatkan anak akan terus beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya dengan seringkali memperbaiki konsep dirinya, karena sebelumnya anak hampir selalu menyesuaikan konsep dirinya seperti orang tuannya. Dampak lainnya yang terjadi pada anak adalah anak akan menyesuaikan konsep dirinya seperti yang dimiliki oleh gurunya dan teman-teman sekelasnya.

FUNGSIONALISME


A. Ciri Fungsionalisme
Lebih menekankan pada fungsi mental dari pada elemen-elemen mental. Fungsi-fungsi psikologis adalah adaptasi terhadap lingkungan sebagaimana adaptasi biologis Darwin. Kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan dalam hubungannya dengan lingkungan adalah sesuatu yang terpenting Fungsionalisme juga sangat memandang penting aspek terapan atau fungsi dari psikologi itu sendiri bagi berbagai bidang dan kelompok manusia. Aktivitas mental tidak dapat dipisahkan dari aktivitas fisik, maka stimulus dan respon adalah suatu kesatuan
Psikologi sangat berkaitan dengan biologi dan merupakan cabang yang berkembang dari biologi. Maka pemahaman tentang anatomi dan fungsi fisiologis akan sangat membantu pemahaman terhdap fungsi mental. Menerima berbagai metode dalam mempelajari aktivitas mental manusia. Meskipun sebagian besar riset di Uni. Chicago (pusat berkembangnya aliran fungsionalisme) menggunakan metode eksperimen, pada dasarnya aliran fungsionalisme tidak berpegang pada satu metode inti. Metode yang digunakan sangat tergantung dari permasalahan yang dihadapi