Jumat, 04 Desember 2015

METODE KUESIONER

Metode kuesioner lazim juga disebut metode surat menyurat (mail survey), karena pelaksanaan penyebaran dan pengembaliannya sering dikirimkan ke dan dari responden melalui jasa pos. Sebelum kuesioner dikirimkan kepada responden yang sesungguhnya, seorang peneliti psikologi pendidikan biasanya melakukan uji coba (try out). Uji coba ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada sejumlah orang tertentu yang memiliki karakteristik sama dengan calon responden yang sesungguhnya. Tujuan dari try out adalah untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner itu cukup jelas dan relevan untuk dijawab, dan untuk memperoleh masukan yang mungkin bermanfaat bagi penyempurnaan kuesioner.

Penggunaan metode kuesioner dalam riset-riset sosial termasuk bidang psikologi pendidikan relatif lebih menonjol apabila dengan penggunaan metode-metode lainnya. Gejala dominasi (penguasaan/kemenonjolan) penggunaan metode ini muncul karena lebih banyak sampel yang bias dijangkau disamping unit cost (biaya satuan) per responden lebih murah. Contoh data yang dapat dihimpun dengan cara penyebaran adalah sebagai berikut:

  1. Karakteristik pribadi siswa seperti jenis kelamin, usia dan seterusnya tetapi tidak termasuk nama.
  2. Latar belakang keadaan siswa seperti latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, dan sebagainya.
  3. Perhatian siswa terhadap mata pelajaran tertentu.
  4. Faktor-faktor pendorong dan penghambat siswa dalam mengikuti pelajaran tertentu.
  5. Penerapan mata pelajaran tertentu dalam kehidupan sehari-hari siswa.
  6. Pengaruh aplikasi mata pelajaran tertentu terhadap perikehidupan siswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar