Rabu, 02 Desember 2015

POLA ASUH SINGLE PARENT

1) Pengertian Pola Asuh
Pola asuh merupakan salah cara yang digunakan oleh orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terhadap anak yang merupakan hasil dari kasih sayang yang diikat melalui perkawinan.
Pola asuh adalah cara, bentuk atau strategi dalam pendidikan keluarga yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Strategi, cara dan bentuk pendidikan yang dilakukan orangtua kepada anak-anaknya sudah tentu dilandasi oleh beberapa tujuan dan harapan orangtua. Diharapkan pendidikan yang diberikan orangtua membuat anak mampu bertahan hidup sesuai alam dan lingkungannya dengan cara menumbuhkan potensi-potensi yang berupa kekuatan batin, fikiran dan kekuatan jasmani pada diri setiap anak (Anto, dkk. 1998).


2) Pengertian Single Parent
Single parent merupakan suatu kondisi dimana orang tua tunggal merawat dan membesarkan anaknya sendiri tanpa kehadiran salah satu orang tua baik ayah ataupun ibunya.
Menurut Gunawan(2006) single parent adalah orang yang melakukan tugas sebagai orangtua (ayah atau ibu) seorang diri, karena kehilangan/ terpisah dengan pasangannya. Sementara menurut Sager (dalam Duval & Miller,1985) single parent adalah orang tua yang memelihara dan membesarkan anak- anaknya tanpa kehadiran dan dukungan dari pasangannya.

3) Penyebab Single Parent
Penyebab sebuah keluarga mengasuh anaknya secara single parent dapat disebabkan oleh faktor yang disengaja seperti perceraian ataupun tidak disengaja seperti apabila ada salah satu orangtuanya yang meninggal dunia. Perceraian dalam keluarga adalah hal yang sangat mungkin terjadi sebagai akibat dari konflik antara anggota keluarga.
Perceraian merupakan kulminasi dari penyesuaian perkawinan yang buruk dan terjadi bila pasangan suami dan istri sudah tidak mampu lagi mencari cara penyesuaian masalah yang tepat, yang dapat memuaskan kedua-duanya (Hurlock, 1996).
Terjadinya percerian dalam keluarga selalu mendatangkan suatu konsekuensi bagi keluarga yang mengalaminya. Pada saat terjadi kemelut ini, biasanya masing-masing pihak akan mencari jalan keluar dan berbagai rintangan dengan jalan berusaha menyesuaikan diridengan kehidupan yang baru. Hal ini menyebabkan situasi dan kondisi rumah menjadi lain karena diatur oleh satu orang tua saja (Dagun, 2002).

4) Akibat Single Parent Terhadap Perilaku Anak
Tidak lengkapnya figur baik ayah ataupun ibu dapat menimbulkan efek terhadap perkembangan anak. Pengasuhan anak secara single parent dapat menyebabkan efek negatif terhadap anak. Menurut Yui (2013), ada tiga efek negatif yang dapat dialami oleh anak yang diasuh secara single parent yaitu:
  • Perubahan perilaku anak. Sifat nakal, tidak sopan dan depresi dapat terjadi karena kurangnya waktu orang tua dengan anaknya untuk menanamkan adat istiadat atau meluangkan waktu bersama untuk bertukar pikiran. 
  • Terganggunya fungsi sosial anak. Tentunya dalam lingkungan masyarakat, baik lingkungan tempat tinggal ataupun sekolah, status orang tua tidak benar-benar bisa disembunyikan. Maka besar kemungkinan terjadi adanya cemooh ataupun ejekan dari teman-teman ataupun tetangga-tetangga. Bahkan bisa berujung pada bullying yang akhirnya merusak mental si anak, menjadi kurang percaya diri atau minder, mudah depresi dan kurang interaksi dengan lingkungan sekitar. 
  • Tersesat figuritas. Figur seorang ayah penting bagi anak perempuan dan figur seorang ibu juga penting bagi anak laki-laki. Sebagai contoh, anak laki-laki mempelajari peran ayah dari ibunya atau wanita lain, yang mampu berakibat buruk. Misalnya, si anak laki-laki menjadi kewanita-wanitaan atau lembut gemulai seperti ibunya, bisa juga karena tidak terbiasa dengan hadirnya laki-laki, si anak menjadi takut atau membenci laki-laki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar