Sabtu, 14 November 2015

PSIKOLOGI BELAJAR MENURUT WOLFGANG KOHLER


sumber: www.glogster.com
Watson merintis behaviorisme yang menelorkan ahli-ahli psikologi belajar antara lain skinner, Guthrie. Kaum behaviris menentang penggunaan metode introspeksi dari wundt dan titchener (strukturalis) karena introspeksi mengalami kemunduran.
Seperti diketahui bahwa wartheimer (1880-1943) dapat dipandang sebagai the founder dari aliran ini, tetapi ia bekerja sama dengan kedua temannya yaitu wolfgang kohler (1887-1967) dan kurt koffka (1886-1941) yang dapat disebut sebagai co-founder, ketiga tokoh ini mempunyai pemikiran yang sama atau searah. Seperti diketahui gestalt timbul dalam hal persepsi, kaum Gestalt berpendapat bahwa organisme menambah sesuatu dari apa yang dialaminya, dan sesuatu itu adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisasikan (organization) atau membentuk suatu konfigurasi. Kaum Gestalt berpendapat bahwa orang mengalami keadaan disekitarnya ini dalam keadaan yang penuh arti, yaitu kesatuan yang penuh arti. Apa yang dilihat merupakan satu kesatuan, merupan susatu konfigurasi yang penuh arti.

Gestalt menentang behaviorisme dan strukturalis
Seperti diketahui strukturalisme menggunakan introspeksi sebagai suatu metode yang ingin mendapatkan the chemistry of mind. Karena adanya pengaruh kesuksesan dari physical chemistry, maka pikiran merupakan elemen yang apabila dikombinasikan akan menghasilkan pengalaman mental yang bersifat kompleks itu.
Kaum fungsionalisme terutama menekankan pandangannya pada bagaimana prilaku manusia atau proses berfikir itu dikaitkan dengan survival (mempertahankan kehidupan) dan menentang kaum strukturalis, kerana pendekatannya tidak relevan.
Menurut kaum Gestalt baik itu strukturalisme maupun behaviorisme kedua-duanya melakukan kesalahan, yaitu karena mengadakan atau menggunakan reductionistic approach yaitu pendekatan mereduksi, keduanya mencoba membagi subject matter nya kedalam elemen-elemen.


Nature dan Nurture
Menurut kaum behavioris otak kita itu adalah receiver yang pasif dari sensation yang menimbulkan respon. Dengan demikian maka otak itu hanya merupakan switchboard, dan keadaan manusia akan ditentukan oleh apa yang dialaminya.
Gestalt memendang bahwa otak itu lebih mempunyai peranan, mempunyai peranan yang aktif. Otak tidaklah hanya merupakan receiver yang pasif, dan merupakan gudang informasi dari lingkungan, tetapi otak berfungsi membuat apa yang dipersepsi itu lebih berarti (meaningsful) dan terorganisasi. Ini bukan fungsi belajar, tetapi memang merupakan hasil “struktur otak” Kemampuan mengorganisasi dari otak merupakan kemampuan genetik, dan ini selalau didapati pada otak manusia yang normal dan sehat.

Prinsip-prinsip Gestalt dalam persepsi
Seperti diketahui Gestalt semula timbul dalam persepsi, karena itu peinsip-prinsip atau hukum-hukum yang ada pada Gestalt pada umumnya menyangkut persepsi.
  1. Hukum pragnanz
Semula timbul dalam persepsi. Dipelajari beberapa prinsip dalam persepsi pragnanz berarti penting, meaningsful, penuh arti atau berarti. Jadi apa yang dipersepsi itu mempunyai arti penuh, meaningsful. Hukum ini oleh kaum gestalt dipandang sebagai guiding principle dalam memersepsi, belajar dari ingatan, dan dipandang sebagai hokum yang pokok.
  1. Hukum figure-ground
Dalam persepsi dikemukakan adanya dua bagian dalam perceptual field, yaitu figure yang merupakan bagian yang dominan, unifed, dan merupakan fokos perhatian dan ground yang melatar belakangi atau melengkapi. Kalau orang mengadakan persepsi sesuatu, apa yang tidak menjadi fokus dalam persepsi itu menjadi latar belakang (ground) nya. Antara figure dan ground dapat pindah peran antara satu dengan yang lainnya. Hal ini bergantung pada perhatian (attention)
  1. Hukum atau prinsip kontinyutas
Hukum ini menyatakan bahwa stimulus mempunyai kontinyutas satu dengan yang lain, akan terlihat dari ground dan akan diorganisasikan sebagai keseluruhan. Dengan kata lain elemen yang kelihatannya mengalir kearah yang sama atau mengikuti pola yang sama, akan dipersepsi sebagai suatu kesatuan (gambar).
  1. Hukum atau prinsip kedekatan
Hukum ini menyatakan bahwa apabila stimulus itu saling berdekatan antara satu dengan yang lain akan dipersepsi sebagai suatu gestalt atau suatu kelompok.
  1. Hukum atau prinsip kesamaan
Hukum ini menyatakan bahwa stimulus atau objek yang sama, akan dipersepsi sebagai suatu gestalt atau satu kesatuan.
  1. Hukum atau prinsip menutup/ kelengkapan
Hukum ini menyatakan bahwa adanya tendensi membuat lengkap pengalaman yang kurang lengkap. Hal yang kurang lengkap ditutup sehingga merupakan suatu kesatuan yang berarti.

Prinsip-prinsip Gestalt dalam belajar
Kerja yang paling dikenal dalam Gestalt yang berkaitan dalam belajar adalah hasil karya Kohler, Ia mempelajari problem solving pada anak ayam sekalipun hal ini asing kedengarannya.Menurut dia apabila suatu organisme dihadapkan pada suatu masalah maka akan terjadi cognitive disequilibrium yaitu mendorong individu untuk menuju ke keseimbangan lagi. Oganisme dalam menghadapi masalah ada dua kemungkinan yang dapat terjadi yaitu:

  1. masalah tidak dapat dipecahkan
  2. masalah dapat dipecahkan seperti telah dikemukakan dalam thondike dengan kemajuan setapak demi setapak dalam organisme pemecahan masalah.
Menurut kohler problem geometric dipecahkan dalam insight (to be solved by insight) sedangkan problem static dipecahkan dengan trial and error (solved by trial and error)
Periode presolution
Dalam memecahkan masalah biasanya dibutuhkan waktu yang cukup sampai pada batas waktu memecahkan masalah dengan insight.Kohler tidak menampik adanya trial and error dalam proses pemecahan masalah khususnya dalam presolution.

Insight Learning
Insightful learning bisanya mempunyai mempunyai 4 macam kerakteristik, yaitu:
a. transisi dari persolution ke solution itu terjadi secara tiba-tiba.
b. pemacahan masalah yang diperoleh dengan insight akan tetap tingal untuk waktu yang lama.
c. performance yang didasarkan atas insight biasanya smooth dan batas dari kesalahan
d. pemecahan atau prinsip yang diperoleh dengan insight akan lebih mudah dialihka atau dikenakan pada masalah yang lain.
Transporsition
Apabila suatu prinsip dipelajari dalam memecahkan dalam suatu masalah, dan kemudian dikenakan untuk memecahkan masalah yang lain, dan proses ini disebut transporsition.
Great Eksperiment in psychology, menurut kaum behavioris belajar merupakan specific S-R koneksi. Pandangan yang demikian sering dikenali sebagai absolute theory. Dan dipihak lain menurut gestalt belajar menekankan pada melihat hunungan atau membandingkan antara dua stimuli yang sering dikenal dengan relational theory.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar