sumber: www.britannica.com |
Pada umumnya para ahli
memandang ingatan sebagai hubungan pengalaman dengan masa lampau.
Dengan adannya kemampuan untuk mengingat pada manusia. Menunjukkan
bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang
telah pernah dialaminya. Ingatan berkaitan dengan
pengalaman-pengalaman yang telah lampau. Dengan demikian dapatlah
dikemukakan bahwa apa yang di ingat merupakan hal yang pernah
dialaminya, pernah dipersepsinya. Ingatan tidak hanya kemampuan unutk
menyimpan apa yang pernah dialaminya saja, tetapi juga mencakup
kemampuan unutk menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang
dipersepsinya.
Ingatan
berkaitan dengan masa lampau, apa yang diingat merupakan hal yang
pernah dialami dan dipersepsi. Dengan demikian bila dianalisis lebih
lanjut, ingatan
tidak
hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang pernah dialami saja, tetapi
juga kemampuan untuk menerima, menyimpan dan memunculkan kembali apa
yang dipersepsinya. Secara skematis dapat dikemukakan bahwa ingatan
mencakup kemampuan memasukkan (learning) menyimpan (retention)
mengeluarkan kembali (remembering). ingatan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Dengan demikian secara skematis
dapat dikemukakan bahwa ingatan itu mencakup kemampuan-kemampuan
sebagai berikut:
Kemampuan
unutk memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan kemampuan
untuk menimbulkan kembali (remembering) apa yang pernah dialami atau
dipersepsi ini yangsering disebut sebagai fungsi dari ingatan.
Eksperimen
Ebbinghause kaitanya dalam belajar bahwa ingatan mencakup kemampuan
seseorang untuk memasukkan (learning) menyimpan (retention)
mengeluarkan kembali (remembering) ini berkaitan dengan memori jangka
pendek atau Ebbinghause menyebutnya dengan Short
Time Memory
dan memori jangka panjang atau Long
Time Memory.
Ebbinghause lalu mengkaitkan
2 memori ini sebagai metodenya yang pertama.
Untuk memasukkan sebuah
informasi menjadi memori jangka pendek maka kita harus
memperhatikanya, memori jangka pendek hanya akan menampung apa yang
kita pilih. Ini berarti sebagian besar yang kita temui tidak pernah
masuk ke memori jangka pendek, sudah tentu tidak dapat diambil
kemudian. Malahan, banyak gangguan yang dinamakan “masalah memori”
semua itu karena tidak adanya atensi (perhatian). Sebagai contoh,
jika Anda baru pulang dari belanja di toko dan seseorang bertanya apa
warna mata petugas kasir, anda mungkin tidak mampu menjawab karena
Anda tidak memperhatikanya di prioritas pertama.
Pada proses
menyimpan memori jangka pendek adalah kapasitasnya yang sangat
terbatas. Rata-rata, batasanya sebagian kecil yang dapat kita
simpan,. Dalam menyimpan surt
time memory
ini berkaitan dengan lupa penyebab utama dari lupa ini adalah
informasi mengalami peluruhan dengan berjalannya waktu dan tentu saja
padaproses untuk mengeluaran kembali hanya sebagian kecil dan hanya
beberapa persen saja yang dapt dimunculkan.
Memori
jangka pendek ini memiliki dua fungsi penting. Ia menyimpan memory
yang diperlukan dalam waktu yang pendek, selain itu memori jangka
pendek merupakan tempat untuk proses ke dalam memori jangka panjang
atau long
time memory. Informasi
memasuki memori jangka pendek, ia dapat dipertahankan dengan
pengulangan atau hilang karena penggeseran. Selain itu informasi
dapat ditransfer, atau disalin, ke memori jangka panjang. Walaupun
terdapat sejumlah cara yang berbeda untuk meningkatkan transfer,
seperti pada gambar berikut:
Beda antara
short term memory dengan long
term memory
terletak pada jarak waktu antara pemasukan apa yang dipersepsi dengan
menimbulkan kambali apa yang dipersepsi itu. Menurut Morgen dkk.
(1984) bila jarak antara 30 detik. Ini diklasifikasikan sebagai short
term memory,
sedangkan lebih dari itu diklasifikasikan sebagai long
term memory.
Eksperimen
Ebbinghause
Ebbinghause
mengadakan eksperimen mengenai ingatan-ingatan menggunakan materi
yang tidak berarti, yang dapat wujud angka-angka atau huruf-huruf,
karena materi yang tidak berarti, akan memberikan kesulitan
yang sama bagi orang-orang yang dicoba.
Eksperimen
Ebbinghaus menunjukkan bahwa sesuatu yang mempunyai arti akan lebih
mudah ditangkap dan mudah diingat oleh seseorang apabila dibandingkan
dengan sesuatu yang tidak berarti. Pada eksperimen Ebbinghaus,
beliau memberikan rangkaian kata-kata yang tidak berarti dan
kata-kata yang tidak mempunyai makna (arti) dan diperlihatkan pada
orang, satu demi satu dalam waktu yang relatif sangat pendek dengan
menggunakan takitoskop. Hasilnya menunjukkan bahwa yang paling mudah
dipersepsi dan paling mudah diingat adalah kata-kata yang mempunyai
arti. Seperti brikut contohnya:
ALUCIWOYMB
THE GO WORTH
HE CAN DANCE.
Hasil eksperimen menunjukkan
bahwa yang paling mudah dipersepsi dan paling mudah diingat adalah
materi yang ketiga, yaitu materi yang memiliki arti. Dengan demikian
maka rangakian huruf-huruf ataupun rangkaian angka-angka yang tidak
mempunyai arti akan memberikan kesukaran yang sama bagi setiap subjek
coba seperti telah dikemukakan di atas. Bentuk rangkaian huruf-huruf
yang tidak berarti misalnya:
Babab gakum medon runil
Defig kupod nigat terop
Fimur latuk polef zuzuf
Sedangkan deretan yang
berbentuk deretan angka-angka yang tidak berarti misalnya:
70461
927358
4016372
24971306
Ebbinghaus
Kaitannya Dengan Eksperimen Ingatan dan Belajar
Ebbinghaus
merupakan tokoh pelopor mengenai eksperimen ingatan dalam belajar.
Langkah-langkah ini berikutnya banyak diikuti oleh para ahli lainya
dalam penilitiannya. Beberapa metode yang digunakan Ebbinghaus dalam
eksperimen ingatan dan belajar antara lain :
The
Learning Time Method (metode melihat waktu belajar)
Metode ini merupakan metode
penelitian ingatan dengan melihat sampai sejauh mana waktu yang
diperlukan oleh subyek untuk dapat menguasai materi yang dipelajari
dengan baik, misalnya dapat mengingat kembali materi tersebut tanpa
kesalahan. Jika kriteria telah dipenuhi, maka diukur waktu yang
digunakan oleh subyek. Ada orang yang cepat, tetapi ada juga orang
ang lambat dalam penguasaan materi tersebut. Ini berarti bahwa waktu
atau usaha yang dibutuhkan oleh subyek berbeda-beda sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
The
Relearning Method (metode belajar kembali)
Metode ini
merupakan metode penelitian ingatan yang berbentuk subyek diminta
untuk mempelajari kembali materi yang pernah dipelajari dengan suatu
kriteria tertentu, seperti pada waktu subyek mempelajari materi
tersebut untuk pertama kali. Ternyata dalam relearning subyek
membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat dari waktu sebelumnya
ketika mempelajari materi tersebut. Makin sering materi materi
tersebut dipelajari, maka waktu yang dibutuhkan untuk menguasai
materi tersebut dengan kriteria yang sama semakin pendek. Ini berarti
bahwa pada relearning ada waktu yang dihemat atau disimpan, karena
itu metode ini sering disebut juga sebagai saving
method.
Reconstruction
Method (metode rekonstruksi)
Metode ini merupakan metode
yang berbentuk penyampaian kepada subyek dengan cara memberikan
contoh secara benar akan materi atau gambar yang disampaikan,
kemudian subyek diminta kembali untuk menyampaikan atau merangkai
gambar seperti semula dimana gambar yang disajikan telah diacak.
Metode ini diberikan untuk melihat kemampuan subyek dalam
merekonstruksi suatu kejadian yang telah terlewat dan belajar dari
kesalahan-kesalahan yang telah ada.
The
Paired Association Method (metode asosiasi berpasangan)
Metode ini mengambil bentuk,
subyek diminta mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemampuan subyek mengingat apa yang
telah dipelajari. Maka dalam evaluasi salah satu pasangan digunakan
sebagai stimulus dan subyek diminta memberikan pasangan-pasangannya.
Rokok
Telpon Barang
Kansas
– 2616 adi – 4023 kawat – Q40
Escort
– 2703 gatot – 4413 kunci – T54
Metode
mengenal kembali
Metode ini digunakan dengan
cara pemberian materi yang telah dipelajari terlebih dahulu oleh
subyek. Kemudian materi disajikan kembali dalam bentuk pilihan ganda.
Metode ini diberikan untuk mengetahui sejauh mana daya ingat yang
dimiliki oleh subyek.
Metode
mengingat kembali
Metode ini disajikan dengan
cara, subyek diminta untuk mengungkapkan kembali akan materi yang
telah dipelajarinya. Materi tersebut dapat karangan, ujian dalam
bentuk essay dll. Beberapa bentuk materi tersebut merupakan metode
mengingat kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar