Kamis, 18 September 2025

Panic Attack vs. Gangguan Panik: Apa Bedanya?

Banyak orang pernah mengalami serangan panik—tiba-tiba merasa jantung berdebar, sulit bernapas, dan takut kehilangan kendali. Tapi tidak semua serangan panik berarti seseorang mengalami gangguan panik. Penting untuk memahami perbedaannya agar tidak salah kaprah dan bisa mencari bantuan yang tepat.

πŸ” Apa Itu Panic Attack?

Panic attack adalah episode kecemasan intens yang muncul secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung 5–20 menit. Gejalanya meliputi:

  • Jantung berdebar kencang

  • Napas pendek atau sesak

  • Gemetar, berkeringat dingin

  • Perasaan akan mati, gila, atau kehilangan kendali

  • Mual, pusing, atau sensasi tidak nyata (depersonalisasi)

πŸ“Œ Panic attack bisa terjadi pada siapa saja, bahkan tanpa gangguan mental. Ia bisa dipicu oleh stres, trauma, atau muncul tanpa sebab jelas.

⚠️ Apa Itu Gangguan Panik?

Gangguan panik (Panic Disorder) adalah kondisi klinis yang ditandai oleh:

  • Serangan panik berulang dan tak terduga

  • Kekhawatiran terus-menerus akan serangan berikutnya

  • Perubahan perilaku untuk menghindari situasi yang dianggap memicu

  • Gangguan fungsi sosial, akademik, atau pekerjaan

🧠 Menurut DSM-5, diagnosis gangguan panik diberikan jika serangan panik terjadi berulang selama ≥1 bulan disertai kekhawatiran dan perubahan perilaku.

πŸ“š Apa Kata Penelitian?

  • “Gangguan panik ditandai oleh disregulasi sistem limbik dan hiperaktivasi amygdala,” tulis Gorman et al. dalam American Journal of Psychiatry (2000).

  • Studi oleh Roy-Byrne et al. dalam New England Journal of Medicine (2006) menunjukkan bahwa CBT dan SSRI adalah terapi utama yang efektif untuk gangguan panik.

  • Penelitian lokal oleh Utami & Ramadhan (2023) dalam Jurnal Psikologi Klinis Indonesia menemukan bahwa mahasiswa dengan gangguan panik menunjukkan skor tinggi pada skala PDSS (Panic Disorder Severity Scale) dan mengalami penurunan fungsi akademik.

✅ Cara Mengelola Panic Attack

  • Latihan pernapasan dalam: Fokus pada napas untuk menenangkan sistem saraf

  • Grounding 5-4-3-2-1: Sadari lingkungan sekitar untuk mengurangi disosiasi

  • Validasi emosi: Ingatkan diri bahwa serangan panik tidak berbahaya meski terasa menakutkan

  • Konsultasi profesional: Jika serangan berulang, evaluasi lebih lanjut sangat disarankan

Kesimpulan Panic attack bisa terjadi pada siapa saja, tapi gangguan panik adalah kondisi klinis yang membutuhkan penanganan profesional. Memahami perbedaannya adalah langkah awal untuk pemulihan dan pengelolaan yang tepat.

πŸ“š Referensi:

  • Gorman, J. M., et al. (2000). Neuroanatomy of panic disorder. American Journal of Psychiatry

  • Roy-Byrne, P. P., et al. (2006). Treatment of panic disorder. New England Journal of Medicine

  • Utami, S., & Ramadhan, A. (2023). Gangguan Panik pada Mahasiswa dan Dampaknya terhadap Fungsi Akademik. Jurnal Psikologi Klinis Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar