Sabtu, 06 September 2025

📱 Kecemasan Anak di Era Digital: Dampak Penggunaan Smartphone Menurut Riset Terkini

Di era digital, smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Meski menawarkan akses informasi dan hiburan, berbagai studi ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan smartphone yang berlebihan dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental anak, khususnya dalam hal kecemasan.

🔍 Apa Kata Penelitian?

Berikut beberapa kutipan dari jurnal ilmiah yang relevan:

  • Hubungan signifikan antara penggunaan gadget dan perilaku emosional anak “Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan penggunaan gadget dengan perilaku emosional anak memperoleh nilai p-value = 0.002 < 0.05,” tulis Sari et al. dalam Jurnal Kesmas Asclepius (2024). Ini menunjukkan bahwa penggunaan gadget secara berlebihan berkorelasi dengan gangguan emosional seperti kecemasan dan iritabilitas.

  • Adiksi smartphone meningkatkan risiko kecemasan dan depresi “Dampak adiksi smartphone pada kesehatan mental anak dan remaja yang paling banyak ditemukan yaitu kecemasan, depresi, dan gangguan perilaku,” ungkap Amalia & Hamid dalam Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa (2020). Mereka juga menekankan pentingnya pola asuh authoritative sebagai strategi preventif.

  • Peran orang tua sebagai sistem dukungan utama “Strategi pencegahan adiksi smartphone harus melibatkan keluarga sebagai sistem dukungan utama dalam perkembangan anak,” tulis Amalia dalam kajian sistematis terhadap 13 artikel internasional yang dipublikasikan di database seperti SpringerLink dan SAGE.

  • Kecemasan orang tua terhadap dampak negatif gadget Studi oleh Wulandari et al. dalam Jurnal Konseling dan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal menunjukkan bahwa “gadget mempunyai dampak positif dan negatif yang dapat memunculkan kecemasan terhadap orang tua,” terutama terkait perkembangan sosial dan emosi anak.

  • Generasi Alfa berisiko tinggi terhadap ketergantungan gadget “Generasi Alfa berpotensi untuk disibukkan dengan gadget karena mereka dipengaruhi oleh teknologi sejak lahir,” tulis Apriani et al. dalam ulasan tren digital di Indonesia. Ketergantungan ini dapat mengganggu perkembangan imajinasi dan interaksi sosial anak.

⚠️ Dampak Psikologis yang Perlu Diwaspadai

  • Kecemasan sosial: Anak menjadi lebih sensitif terhadap penilaian orang lain di media sosial.

  • Ketergantungan digital: Kesulitan untuk beraktivitas tanpa smartphone dapat memicu stres.

  • Penurunan kemampuan regulasi emosi: Anak cenderung menghindari emosi negatif dengan distraksi digital, bukan mengelolanya secara sehat.

✅ Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

  • Batasi durasi penggunaan: Terapkan aturan waktu layar yang konsisten.

  • Dorong aktivitas offline: Libatkan anak dalam kegiatan fisik, seni, atau interaksi sosial langsung.

  • Ajarkan literasi digital: Bantu anak memahami dampak psikologis dari konten yang mereka konsumsi.

Smartphone bukanlah musuh, tetapi penggunaannya perlu diarahkan dengan bijak. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu anak-anak tumbuh di era digital tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.

Referensi:

  1. Jurnal Kesmas Asclepius – Sari et al. (2024)
  2. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa – Amalia & Hamid (2020)
  3. Jurnal Konseling dan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal – Wulandari et al.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar