Kecemasan tidak hanya memengaruhi pikiran dan emosi, tapi juga kebiasaan makan. Beberapa orang kehilangan nafsu makan saat cemas, sementara yang lain justru makan berlebihan sebagai bentuk pelarian emosional. Pola makan yang tidak seimbang juga bisa memperburuk gejala kecemasan secara biologis.
π Gejala Pola Makan Terkait Kecemasan
Makan berlebihan saat stres (emotional eating)
Kehilangan nafsu makan saat cemas
Mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak sebagai “comfort food”
Gangguan pencernaan seperti mual, kembung, atau diare
Perubahan berat badan yang drastis
π§ Mekanisme Biologis dan Psikologis
Kortisol dan ghrelin: Kecemasan meningkatkan hormon kortisol, yang memicu rasa lapar dan keinginan makan makanan tinggi kalori.
Disregulasi serotonin: Pola makan buruk dapat menurunkan kadar serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam regulasi mood dan kecemasan.
Gut-brain axis: Saluran cerna dan otak saling terhubung. Ketidakseimbangan mikrobiota usus dapat memengaruhi suasana hati dan tingkat kecemasan.
π Apa Kata Penelitian?
“Kecemasan berhubungan erat dengan gangguan makan seperti binge eating dan anoreksia nervosa,” tulis Kaye et al. dalam Nature Reviews Neuroscience (2009).
Studi oleh Jacka et al. dalam American Journal of Psychiatry (2010) menunjukkan bahwa pola makan tinggi sayur, buah, dan ikan berkorelasi dengan tingkat kecemasan yang lebih rendah.
Penelitian lokal oleh Yuliana & Prasetya (2023) dalam Jurnal Gizi dan Psikologi Kesehatan menemukan bahwa mahasiswa dengan pola makan tinggi gula menunjukkan skor kecemasan lebih tinggi pada skala DASS-42.
✅ Strategi Nutrisi untuk Mengurangi Kecemasan
Konsumsi makanan kaya magnesium (bayam, kacang-kacangan) dan omega-3 (ikan laut)
Kurangi asupan kafein dan gula tambahan
Perbanyak serat untuk mendukung kesehatan mikrobiota usus
Minum air yang cukup dan hindari dehidrasi
Makan teratur dan mindful: fokus saat makan, hindari multitasking
Kesimpulan Kecemasan dan pola makan saling memengaruhi. Dengan memahami hubungan ini, kita bisa membentuk kebiasaan makan yang mendukung kesehatan mental dan mengurangi gejala kecemasan secara alami.
π Referensi:
Kaye, W. H., et al. (2009). Neurobiology of eating disorders. Nature Reviews Neuroscience
Jacka, F. N., et al. (2010). Association between habitual diet quality and mental health in a community sample. American Journal of Psychiatry
Yuliana, D., & Prasetya, H. (2023). Pola Makan dan Tingkat Kecemasan Mahasiswa. Jurnal Gizi dan Psikologi Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar