Senin, 15 September 2025

Kecemasan di Era Digital: Bagaimana Media Sosial Memengaruhi Pikiran Kita

Di era digital, kita terhubung 24/7—namun justru banyak yang merasa semakin cemas, tertekan, dan tidak cukup baik. Media sosial, notifikasi, dan algoritma yang mendorong perbandingan sosial telah menjadi pemicu kecemasan yang signifikan, terutama pada remaja dan dewasa muda.

πŸ” Gejala Kecemasan Digital

  • Merasa gelisah saat tidak memegang smartphone

  • Takut ketinggalan informasi (FOMO)

  • Perasaan tidak cukup baik setelah melihat unggahan orang lain

  • Sulit fokus karena notifikasi terus-menerus

  • Kecemasan meningkat setelah scrolling media sosial

πŸ“š Apa Kata Penelitian?

  • “Paparan media sosial yang intens berkorelasi dengan peningkatan gejala kecemasan dan depresi, terutama pada remaja,” tulis Twenge et al. dalam Journal of Adolescence (2018).

  • Studi oleh Andreassen et al. dalam Computers in Human Behavior (2017) menunjukkan bahwa adiksi media sosial berhubungan dengan gangguan tidur dan peningkatan kecemasan.

  • Penelitian lokal oleh Nugroho & Lestari (2023) dalam Jurnal Psikologi Sosial Indonesia menemukan bahwa mahasiswa yang menggunakan media sosial lebih dari 4 jam per hari menunjukkan skor kecemasan yang lebih tinggi pada skala DASS-42.

🧠 Mekanisme Psikologis

  • Perbandingan sosial: Melihat pencapaian orang lain membuat kita merasa tertinggal

  • Validasi eksternal: Ketergantungan pada “likes” dan komentar untuk merasa berharga

  • Overstimulasi kognitif: Informasi berlebihan membuat otak sulit beristirahat

✅ Strategi Mengelola Kecemasan Digital

  • Digital detox terjadwal: Luangkan waktu tanpa layar setiap hari

  • Kurasi konten: Ikuti akun yang memberi edukasi dan inspirasi, bukan tekanan

  • Matikan notifikasi yang tidak penting

  • Latihan mindfulness saat online: Sadari emosi yang muncul saat scrolling

  • Gunakan media sosial secara sadar: Bukan sebagai pelarian, tapi sebagai alat komunikasi sehat

Kesimpulan Era digital membawa kemudahan, tapi juga tantangan psikologis. Dengan kesadaran dan strategi yang tepat, kita bisa tetap terhubung tanpa kehilangan kendali atas kesehatan mental kita.

πŸ“š Referensi:

  • Twenge, J. M., et al. (2018). Associations between screen time and lower psychological well-being among children and adolescents: Evidence from a population-based study. Journal of Adolescence

  • Andreassen, C. S., et al. (2017). The relationship between addictive use of social media, narcissism, and self-esteem: Findings from a large national survey. Computers in Human Behavior

  • Nugroho, A., & Lestari, R. (2023). Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa. Jurnal Psikologi Sosial Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar