Kamis, 26 Februari 2015

SUSUNAN SARAF PUSAT


Susunan saraf dibagi atas dua bagian penting: (1) susunan saraf pusat atau sistem serebrospinal dan (2) susunan saraf otonom, yang mencakup susunan saraf simpatik dan susunan saraf para simpatis.
Susunan saraf pusat. Susunan ini terdiri atas otak, sumsum tulang belakang dan urat-urat saraf atau saraf cabang yang tumbuh dari otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut urat saraf periferi (urat saraf tepi). Jaringan saraf membentuk salah satu  dari empat kelompok jaringan pada tubuh.

Gambar 198. Irisan sebuah batang saraf yang memperlihatkan beberapa fisikuli dikelilingi perineurium dan disatukan epineurium. Bintik-bintik hitam adalah lemak.


            Sel-sel saraf berpadu dan membentuk substansi kelabu dalam sistem ini, seperti yang dijumpai dalam korteks otak dan pada bagian dalam sumsum tulang belakang. Serabut saraf atau akson membentuk substansi putih. Perbedaan warna ini terjadi karena akson atau serabut penghantar diselimuti sejenis sarung yang terbentuk dari bahan seperti lemak, yang mempunyai fungsi melindungi, memberi makan, dan memisahkan serabut-serabut saraf yang satu dari yang lainnya.
            Sebuah sel saraf berikut aksonnya dan prosesus lainnya membentuk sebuah neuron. Pada saat pembentukan batang saraf, serabut-serabut saraf disusun menjadi berkas-berkas yang disebut fasikuli.
            Sebuah serabut saraf mempunyai kemampuan konduktivitas (penghantar) dan eksitabilitas (dapat dirangsang). Serabut saraf berkemampuan memberikan reaksi atas rangsangan dari sumber luar, seperti rangsangan mekanik, elektrik, kimiawi, atau fisik yang menimbulkan impuls yang dihantarkan melalui serabut saraf. Sebuah impuls saraf selalu dihantarkan melalui dendrite ke sel, kemudian sel ke akson. Proses tersebut disebut sebagai dalil penghantaran maju. Dengan cara yang sama, sebuah impuls dapat juga melintasi sejumlah neuron.

         
Gambar 199. Serabut saraf dalam medula. Akson atau silinder aksis berjalan dari sel ke ujung akhir serabut saraf, dilengkapi sebuah sarung berlemak-sarung meduler yang diselingi nodus Ranvier.
           
            Impuls motorik yang dibangkitkan dalam sebuah sel piramidal pada daerah motorik dalam korteks melintasi akson atau serabut saraf; yang sewaktu menyusui, sumsum tulang belakang berada di dalam substansi putih. Akson itu mengait pada dendrit sel saraf motorik kornu anterior sumsum tulang belakang. Kemudian impuls merambat pada akson sel-sel tersebut, yang membentuk serabut-serabut motorik akar anterior saraf sumsum tulang belakang, dan dihantar pada tujuan akhirnya dalam otot.

Gambar 200. Contoh-contoh serabut saraf efern dan aferen. Tanda panah menunjuk arah yang selalu ditempuh dalam impuls saraf dari dendron ke sel, dan dari sel ke akson.

Impuls sensorik diterima ujung-ujung saraf dalam kulit, melintasi serabut saraf (dendron), menuju sel sensorik dalam ganglion akar posterior, dan kemudian melalui akson sel-sel ini masuk ke dalam sumsum tulang belakang, lantas naik menuju sebuah nukleus dalam medula oblangata, dan akhirnya dikirimkan ke otak. Serabut saraf yang bergerak ke dan dari berbagai bagian otak dikelompokkan menjadi berkas-berkas saluran tertentu dalam sumsum tulang belakang.
            Ada tiga jenis batang-batang saraf yang dibentuk saraf serebrospinal:
1.    Saraf sumsum atau saraf eferen yang menghantarkan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke saraf periferi (tepi).
2.    Saraf sensorik atau saraf efern yang membawa impuls dari periferi menuju otak.
3.    Batang saraf campuran yang tersususn atas serabut motorik dan serabut sensorik, sehingga dapat menghantar impuls dalam dua jurusan. Saraf-saraf pada umumnya adalah dari jenis yang terakhir ini.
Selain itu ada juga serabut-serabut saraf yang menghubungkan berbagai pusat saraf dalam otak dan sumsum tulang belakang. Serabut-serabut saraf ini disebut serabut saraf asosiasi atau serabut saraf komisural.
 
Gambar 201.Diagram sebuah irisan koronal serebrum, yang memperlihatkan perbandingan meninges terhadap permukaan otak. Ketiga meninges diperlihatkan masuk ke dalam  fisura longitudinal pusat, hanya pia mater yang masuk ke dalam belitan-belitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar