Psikologi-Zone.Bahayakah Melamun?: ini pendapat beberapa ahli, bahwa semua orang dapat melamun. Sekitar lima puluh hingga tujuh puluh persen waktu kita dihabiskan untuk melamun. Dalam proses mencapai tujuan tertentu, lamunan adalah sebuah kondisi mental yang bermanfaat. Reaktivitas emosi seseorang dan kondisinya memengaruhi isi dari lamunan.
Ambang sadar membedakan kesadaran dari ketidaksadaran. Kondisi kesadaran dan ketidaksadaran individu memengaruhi ambang sadar yang berubah-ubah. Sebagai contoh, ketika Anda melamun saat menunggu seseorang, Anda sadar bahwa Anda menunggu, dan apa yang terjadi dalam lamunan adalah hal-hal yang terjadi dalam alam bawah sadar atau ketidaksadaran, karena melamun masuk ke wilayah ambang sadar.
- Merasa sulit untuk menghentikan melamun karena percaya bahwa itu memiliki efek positif. Misalnya, percaya bahwa itu membantu mengurangi stres atau mengisi waktu kosong.
- Seringkali larut dalam pikiran sendiri sampai mengabaikan tanggung jawabnya di dunia nyata.
- Merasakan keinginan untuk melarikan diri dari situasi yang membuatnya merasa tidak nyaman di dunia nyata, seperti akibat perundungan
- Memanfaatkan lamunan untuk mencari solusi untuk masalah.
- Obsessive-compulsive disorder (OCD)
- gangguan kecemasan
- Depression
- ADHD (gangguan perhatian deficit hyperactivity).
- Gangguan disosiatif adalah suatu kondisi yang ditandai dengan ketidaksesuaian hubungan antara ingatan, pikiran, perilaku, dan identitasnya.
- Menunjukkan reaksi fisik saat melamun, seperti gerakan tubuh dan perubahan mimik wajah.
- Melamun membuat Anda lebih bahagia.
- Saat melamun, sulit untuk berkonsentrasi dan fokus.
- memiliki keinginan yang kuat untuk terus melamun.
- Sangat sulit untuk tidur di malam hari.
- Tidak bisa mengontrol keinginan untuk melamun, dan dia merasa malu.
- Diminta untuk melakukan sesuatu atau dilarang melamun membuat Anda marah.
- kesulitan menghentikan kebiasaan melamun, meskipun sudah menyadari bahwa itu adalah kebiasaan yang tidak baik.
- menolak berinteraksi dengan orang lain karena dianggap dapat mengganggu aktivitas lamunannya
- Ekalava, Raden Mas Nuh. (2021). Melamun: Sebuah Studi Fenomenologi. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.
- Maladaptive Daydreaming: Penyebab, Gejala dan Cara Menngatasi. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-maladaptive-daydreaming
- Somer, Eli. 2018. Maladaptive Daydreaming: Ontological Analysis, Treatment Rationale; a Pilot Case Report. Frontiers in the Psychotherapy of Trauma and Dissociation. 1(2):1-22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar